Malam itu, Jaka memutuskan untuk jalan-jalan di taman dekat
kantornya. Dengan alasan ‘mencari udara segar’ yang ia berikan pada rekan-rekan
kerjanya, ia berniat untuk beristirahat sejenak. Kepalanya pusing bukan main.
Denyut di otaknya bagaikan sekumpulan anak usia lima tahun yang berlari-lari di lapangan.
Meski begitu, bukannya Jaka membenci pekerjaannya. Ia adalah
seorang ilmuwan yang cukup tersohor karena berhasil menciptakan alat-alat yang
berguna untuk sekitarnya. Berkat pekerjaan itu, dia memiliki uang yang
berlimpah, rumah yang besar, dan masih banyak lagi kemewahan yang ia dapatkan.