5 Maret, pukul 12.00
Bersama dengan teh hangatnya, Archibald menikmati
pemandangan Kota San Cielo dari kamar hotelnya. Di lantai dua puluh itu, Ia
bisa melihat nyaris seluruh gedung tinggi yang ada di kota itu. Dialihkan pandangannya ke bawah. Ia
melihat orang-orang yang berlalu lalang di jalan seperti semut. Pemandangan itu
sedikit membuatnya senang.
Tiba-tiba ia merasakan telepon genggamnya bergetar. Ketika
ia melihat nama yang tertera di layar teleponnya, ia tersenyum.